Jumat, 10 Agustus 2012

Pidato

BAHASA INDONESIA
SEBAGAI IDENTITAS DIRI DI MATA DUNIA
Yang terhormat, Bapak

Om Swastyastu,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul bersama-sama dihari yang berbahagia  ini. Tidak lupa, saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul ”BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS DIRI DI MATA DUNIA”
Hadirin yang saya hormati,
Seperti yang kita ketahui, bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu individu kepada individu lain atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas yang kita lakukan menggunakan bahasa, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa tubuh.
Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun namun tidak sama. Bahasa Melayu berkembang dengan sendirinya sesuai dengan aturannya, dan Bahasa Indonesia pun kini berdiri sendiri menuju perkembangannya.
 
Hadirin yang saya hormati,
Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan yaitu bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, khususnya bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia kurang terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.                  

Komunikasi lisan yang non-standar dan sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Kesulitan pun terjadi pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih terarah dan bermaksud tertentu, kita cenderung kaku, terbata-bata, mencampurkan bahasa standar dengan bahasa non-standar, atau mencampurkan bahasa standar dengan istilah asing. Padahal, bahasa bersifat luwes dan manipulatif. Kita dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Seperti orang-orang berpolitik melalui bahasanya.
Fungsi bahasa diketahui untuk dapat memanipulasi bahasa. Fungsinya antara lain:
  • Pengekspresian diri.
  • Komunikasi.
  • Pengadaan integrasi.
  • Adaptasi sosial.
  • Kontrol sosial.
Arus globalisasi berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era globalisasi, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu

Hadirin yang saya hormati,
Namun, di era ini penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan sudah sampai ke tahap yang mengkhawatirkan. Banyak orang yang beranggapan bahwa dalam menggunakan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang patut untuk dihargai dan dihormati. Selain itu, banyak penggunaan kata-kata atau kalimat yang dicampur adukkan dengan bahasa dari bangsa lain, situasi seperti inilah yang dinamakan dengan “bahasa belang bonteng”.
Banyak sekali tempat-tempat publik, seperti kantor, sepanjang jalan raya ataupun terminal yang menggunakan bahasa asing untuk penamaan ataupun informasi. Selain itu, beberapa penyanyi di Indonesia menyanyikan lagu dengan penggunaan bahasa yang di campur adukkan antara bahasa satu dengan bahasa yang lainnya. Banyak orang yang merasa berpendidikan atau terpelajar mengira dirinya hebat bila menggunakan bahasa asing layaknya bahasa Inggris. Selain itu, ketika keliling Jakarta banyak sekali kata-kata asing walaupun sering salah pengejaan. Hal itulah yang mempengaruhi keadaan mutu bahasa Indonesia saat ini.
Hadirin yang saya hormati,
Benar dan pantaskah bila kita sebagai pemilik bahasa Indonesia berasumsi demikian? Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah dwibahasawan. Akan tetapi, bukan berarti kita bisa seenaknya mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa lain tanpa mengindahkan aturan dan kaidah yang ada. Bersikap positiflah terhadap bahasa Indonesia. Karena bahasa yang kita gunakan menunjukkan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan,           semoga berharga bagi kita semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Akhir kata saya ucapkan Pramasanthi “ Om Santih, Santih, Santih, Om

1 komentar:

  1. How to Play Casino: Easy Guide to playing slots on
    Casino games are played by 4 players, the https://tricktactoe.com/ average time they take turns is around 14:20. The house is divided into three kadangpintar distinct categories: https://access777.com/ the 바카라 사이트 house

    BalasHapus