Sore itu...
Sore itu, Adi dan kakaknya, Agus,
sedang asyik menonton dua acara tv di saluran yang berbeda. Karena televisi di
kamar mereka sedang rusak, maka mereka menonton televisi di ruang tengah. Saat
itu, suasana seperti baru saja terjadi perang dunia ke-IV, sepi mencekam dengan
masing-masing bibir monyong (mungkin bisa digantungkan panci disana). Baru saja
terjadi peperangan hebat antara Adi dan Agus dengan melibatkan bantal, remote
televisi serta benda-benda yang ada di dekat mereka. Pasalnya, Agus ngotot ingin mempertahankan bioskop trans tv-nya, Adi pun tak mau
kelewatan shrek the third-nya, dan
tak bisa dihindari lagi, perang pun berlangsung. Tak ada kerugian dalam perang
kali ini, namun cukup membuat Ibu marah karena kapuk-kapuk berterbangan. Dan
tentu saja, perang dimenangkan oleh Adi. Adi pun melanjutkan shrek the third-nya yang tertunda, dan
mau tak mau Agus juga menonton. Hahaha senyum kemenangan menghiasi wajah Adi.Karena
mendengar suasana ruang tengah yang bising, Ibu meminta mereka agar membantunya
menyiram kebun dan menanam bunga bougenville. “Ayo dik, kita bantu ibu” kata Agus.
Adi pun menukasnya “Oke, duluan dah, ntar Adi nyusul”. Namun karena Adi adalah
seorang pemalas, diam-diam ia memanjat jendela ruang tengah dan kabur ke rental
PS yang tak jauh dari rumahnya.
Setelah membantu Ibunya, Agus pun
pergi mandi dan membersihkan badannya yang kotor karena berkebun. Di teras
luar, terdengar ibunya bercakap-cakap dengan seseorang. Karena penasaran, setelah
usai mandi, Agus pun menghampiri Ibunya. “Agus, ini ada Rio, temannya Adi.
Katanya mau ngajak Adi nonton konsernya Kis di Warung Mina, tapi tadi Ibu cari
Adi dimana-mana nggak ada, coba nanti kamu yang cari yah!”. Agus pun
melaksanakan perintah Ibunya, ia mencari sang adik ke rumah-rumah tetangga, ke
rumah-rumah teman sekompleknya, ke lapangan, bahkan sampai ke taman kota.
Dicobanya untuk menghubungi Adi, namun handphone Adi ternyata ada di bawah
bantal di kamar tidurnya. Ia pun kembali ke teras untuk memberi tahu Rio. “Yah,
tiketnya dua nih kak, gimana kalau kakak aja yang pergi. Biar ga mubazir”begitu
tanggapan Rio setelah mendengar cerita Agus. “Ya sudahlah kebetulan kakak juga
nge-fans sama Kis, ayo berangkat” sahut Agus.
Sementara itu, Adi yang puas bermain
PS, pulanag ke rumah dengan wajah memelas ingin minta maaf pada Ibunya.
“Sudahlah, toh sudah dikerjakan oleh abangmu” begitu kata Ibu. “Agus dimana
Bu?”. “Dia ke Warung Mina, nonton konser Kis sama Rio”. Adi pun terkejut “Kok
aku nggak diajak???!”. Ibu pun menjawab dengan sabar, “ Siapa yang nggak ngajak
kamu? Kamu sih, pergi nggak bilang-bilang, abangmu nyari sampai di taman kota
kok, makanya Rio ngajak abangmu, kasihan tiketnya mubazir”. Menyesal. Aku
menyesal mencurangi kakakku, bagaimanapun juga, kakakku tetap memperhatikanku,
buktinya sampai mencariku ke taman kota. Sore itu... aku galau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar