Minggu, 12 Agustus 2012

Cerpen : Sore Itu.

Sore itu...
            Sore itu, Adi dan kakaknya, Agus, sedang asyik menonton dua acara tv di saluran yang berbeda. Karena televisi di kamar mereka sedang rusak, maka mereka menonton televisi di ruang tengah. Saat itu, suasana seperti baru saja terjadi perang dunia ke-IV, sepi mencekam dengan masing-masing bibir monyong (mungkin bisa digantungkan panci disana). Baru saja terjadi peperangan hebat antara Adi dan Agus dengan melibatkan bantal, remote televisi serta benda-benda yang ada di dekat mereka.  Pasalnya, Agus ngotot ingin mempertahankan bioskop trans tv-nya, Adi pun tak mau kelewatan shrek the third-nya, dan tak bisa dihindari lagi, perang pun berlangsung. Tak ada kerugian dalam perang kali ini, namun cukup membuat Ibu marah karena kapuk-kapuk berterbangan. Dan tentu saja, perang dimenangkan oleh Adi. Adi pun melanjutkan shrek the third-nya yang tertunda, dan mau tak mau Agus juga menonton. Hahaha senyum kemenangan menghiasi wajah Adi.Karena mendengar suasana ruang tengah yang bising, Ibu meminta mereka agar membantunya menyiram kebun dan menanam bunga bougenville. “Ayo dik, kita bantu ibu” kata Agus. Adi pun menukasnya “Oke, duluan dah, ntar Adi nyusul”. Namun karena Adi adalah seorang pemalas, diam-diam ia memanjat jendela ruang tengah dan kabur ke rental PS  yang tak jauh dari rumahnya.


            Setelah membantu Ibunya, Agus pun pergi mandi dan membersihkan badannya yang kotor karena berkebun. Di teras luar, terdengar ibunya bercakap-cakap dengan seseorang. Karena penasaran, setelah usai mandi, Agus pun menghampiri Ibunya. “Agus, ini ada Rio, temannya Adi. Katanya mau ngajak Adi nonton konsernya Kis di Warung Mina, tapi tadi Ibu cari Adi dimana-mana nggak ada, coba nanti kamu yang cari yah!”. Agus pun melaksanakan perintah Ibunya, ia mencari sang adik ke rumah-rumah tetangga, ke rumah-rumah teman sekompleknya, ke lapangan, bahkan sampai ke taman kota. Dicobanya untuk menghubungi Adi, namun handphone Adi ternyata ada di bawah bantal di kamar tidurnya. Ia pun kembali ke teras untuk memberi tahu Rio. “Yah, tiketnya dua nih kak, gimana kalau kakak aja yang pergi. Biar ga mubazir”begitu tanggapan Rio setelah mendengar cerita Agus. “Ya sudahlah kebetulan kakak juga nge-fans sama Kis, ayo berangkat” sahut Agus.
            Sementara itu, Adi yang puas bermain PS, pulanag ke rumah dengan wajah memelas ingin minta maaf pada Ibunya. “Sudahlah, toh sudah dikerjakan oleh abangmu” begitu kata Ibu. “Agus dimana Bu?”. “Dia ke Warung Mina, nonton konser Kis sama Rio”. Adi pun terkejut “Kok aku nggak diajak???!”. Ibu pun menjawab dengan sabar, “ Siapa yang nggak ngajak kamu? Kamu sih, pergi nggak bilang-bilang, abangmu nyari sampai di taman kota kok, makanya Rio ngajak abangmu, kasihan tiketnya mubazir”. Menyesal. Aku menyesal mencurangi kakakku, bagaimanapun juga, kakakku tetap memperhatikanku, buktinya sampai mencariku ke taman kota. Sore itu... aku galau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar